Laporan terbaru menunjukkan bahwa para pejabat AS terus mengirim tersangka teroris ke pusat penahanan Afghanistan walaupun mereka memiliki pengetahuan sebelumnya tentang adanya pelanggaran terhadap tahanan yang terjadi di sana.
Washington terus mentransfer tahanan ke fasilitas yang dijalankan oleh dinas intelijen Afghanistan meskipun pejabat dari Departemen Luar Negeri AS, Central Intelligence Agency (CIA) dan militer AS telah menerima beberapa peringatan tentang adanya penyiksaan sistematis di penjara Afghanistan, The Washington Post melaporkan hari Minggu kemarin (30/10).
Salah satu pusat penahanan terkenal, terletak di dekat markas militer AS di Kabul, dikenal sebagai Departemen 124.
Fasilitas ini dijalankan oleh badan intelijen Afghanistan dan berisi hingga 40 tersangka terorisme.
Penyiksaan banyak terjadi di pusat tahanan tersebut, seorang tahanan mengatakan kepada PBB, menambahkan bahwa saking terkenalnya tempat penahanan itu orang-orang menyebutnya sebagai "neraka."
Tahanan dilaporkan mengalami penyiksaan, dipukul dan disetrum.
Menurut pejabat Afghanistan dan Barat yang akrab dengan penjara tersebut, pasukan Operasi Khusus AS menyerahkan tahanan ke Departemen 124, yang dibangun kembali pada tahun 2010 oleh uang Amerika dan telah dikunjungi secara teratur oleh pejabat CIA.
Pada bulan Agustus, PBB secara terbuka mengungkapkan adanya "penyiksaan sistematis" terhadap para tahanan di fasilitas penjara Afghanistan.
Pemerintah AS telah menggunakan fasilitas untuk menginterogasi tersangka terortingkat tinggi Taliban dan al-Qaidah.(fq/prtv)
Sumber: http://www.eramuslim.com